Etika Berkomunikasi
Murid terhadap Guru dalam Perspektif Islam
Etika
adalah sesuatu yang menjadi prinsip dasar tantang apa yang baik dan apa yang
buruk dari perilaku manusia. Etika merupakan hal yang umum yang harus diketahui
oleh setiap manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Imam
Al-Qurthubi, etika adalah sifat-sifat seseorang, sehingga dia dapat
berhubungan dengan orang lain.
Guru merupakan
tenaga pendidik yang memberikan ilmu pengetahuan terhadap muridnya di sekolah.
Guru harus orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya sesuai ilmu yang
dimiliki. Dengan ilmunya guru dapat memnjadikan murid menjadi orang yang
cerdas.
Murid adalah orang yang sengaja pergi ke
sekolah untuk menuntut ilmu pengetahuan. Orang tua yang sudah memasukan dan
mengajurkan kita untuk menjadi orang yang berilmu pengetahuan kemudian hari.
Orang tua memiliki kepercayaan terhadap guru di sekolah. Oleh karena itu, guru
harus menerima dengan kesadaran dan keikhlasan serta tanggung jawab yang besar.
Maka terjadilah guru sebagai memegang tanggung jawab tersebut.
Terjadilah interaksi antara guru dan murid
yang sering di sebut proses belajar mengajar. Agar tercapai keberhasilan
belajar, maka guru dituntut memberikan pendekataan kepada siswa yang sesuai.
Pendekatan bisa terjadi apabila etika dan komunkasi yang digunakan guru sesuai
dengan ajaran islam.
Di dalam
Islam kedudukan guru adalah sangat tinggi. Guru merupakan pembimbing dan
penasihat umat. Jika tiada guru maka manusia akan menjadi bodoh lantaran tidak
ada pengajaran dan bimbingan. Oleh kerana itu Islam sangat mengambil berat
tentang guru.
Siapa yang memuliakan guru berarti ia
memuliakan Rasul, siapa yang memuliakan Rasul berarti memuliakan Allah dan
siapa memuliakan Allah syurgalah tempatnya. Sebaliknya jika seseorang mendurhakai
guru berarti ia mendurhakai Rasul. Barang siapa yang mendurhakai Rasul berarti
ia memurkai Allah. Siapa yang memurkai Allah maka nerakalah tempatnya. Oleh
kerana itu seorang murid harus memiliki adab-adab dengan guru.
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا،
وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا
Terjemahannya:
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (Riwayat Ahmad).
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (Riwayat Ahmad).
Adab-adabnya antara lain adalah seperti berikut:
1. Memberi
salam dan hormat kepada guru.
2. Duduk
dengan sopan dan dalam keadaan tenang.
3. Jika
ingin bertanya minta izin terlebih dahulu.
4. Cari
waktu yang sesuai untuk bertanya.
5. Melihatkan
sikap menerima pendapat guru.
6. Tidak
mendahulukan ucapan guru
7. Memberi
bantuan kepada guru apa yang dapat dibantu.
8. Lakukanlah
apa yang paling disenangi oleh guru.
9. Berbicara
dengan baik dengan guru, dengan menggunakan bahasa yang baik.
10. Tidak meninggikan suara saat berbicara
dengan guru.
Etika berkomunikasi yang telah di ajarkan oleh islam yang tertuang dalam
ayat al-qur’an seperti dalam surat an –Nisa’ :148 yang berbunyi sebagai
berikut:
لاَّ يُحِبُّ اللّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوَءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلاَّ مَن
ظُلِمَ وَكَانَ اللّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
Terjemahannya:
Allah tidak menyukai ucapan buruk,(yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah tidak menyukai ucapan buruk,(yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dari penjelasan ayat tersebut,baik seorang guru maupun
murid dilarang untuk mengucakapan kata-kata atau ucapan yang buruk. Kata-kata
yang buruk akan mengakibatkan kecanggungan antara murid dan guru.
Hal ini disebabkan karena kata dan ucapan yang buruk akan menimbulkan kesalahpahaman dan perselisihan diantara mereka dan juga akan mengakibatkan ketersinggungan antara keduanya.
Dalam ayat lain Allah berfirman QS. Al-Isra (17) : 53, yang berbunyi
sebagai berikut:
وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا۟ ٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا
Terjemahanya:
Dan katakanlah kepada hamba-hamba ku: hendaklah mereka mengucapakan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di anatara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Dan katakanlah kepada hamba-hamba ku: hendaklah mereka mengucapakan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di anatara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Etika berkomunikasi yang baik
dalam proses belajar mengajar, terutama bagi murid adalah larangan untuk
mendahului ucapan guru. Hal ini telah diajarkan oleh Allah dalam firmanNya QS.
Al-Qiyamah (75): 16-19 yang berbunyi sebagai berikut:
لا تُحَرِّكْ
بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ (١٦) إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ
(١٧)فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ (١٨) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ
(١٩)
Terjemahannya:
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggung kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasnnya.
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggung kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasnnya.
https://alafshoh99.wordpress.com/etika-komunikasi-guru-pelajar/
https://jurnaliqro.wordpress.com/2009/12/11/etika-berkomunikasi-guru-dan-peserta-didik-menurut-ajaran-agama-islam/
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-148
https://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-53
https://tafsirq.com/75-al-qiyamah/ayat-17
http://www.ahmadtabrani.web.id/
wow sangat beemanfaat sekali,thx min 🖤
ReplyDeleteAssalammualaikum. Artikelnya bermanfaat... terimakasih.. ditunggu post selanjutnya....
ReplyDeleteKeren min artikelnya, saya jadi tau etika ke guru
ReplyDeleteMakasih min sudah mau berbagi ilmu nya, keren👍
ReplyDeleteMenambah wawasan dan jadi tau bagaimana beretika kepada guru
ReplyDeleteMantap kali artikelnya, saya suka deh sama orang nya
ReplyDeleteAlhamdulillah jadi makin tau etika yg baik itu gimana buat interaksi ke guru, coba min dibikin yg tentang etika kepada masyarakat umum
ReplyDeleteterimakasih infonya, ijin copas
ReplyDeleteWagelasehhh, berguna banget nihh belajar terutama tentang etika
ReplyDelete👍👍👍👍
ReplyDeleteBerguna bagi nusa dan bangsa ini mah artikel��
ReplyDeleteAshiapppp berguna bgt kak
ReplyDeletegua sebagai anak komunikasi berterima kasih bgt:)ini bermanfaat bgt
ReplyDeleteBagus sekali
ReplyDeleteBaguss sekali
ReplyDeleteKikiw bermanfaat sekali artikel ini
ReplyDeleteWow, ini sangat bermanfaat sekali min, untuk berkata krama yang baik kepada guru, sangat bermanfaat artikelnya
ReplyDeleteSangat bermanfaat ka 👍
ReplyDeleteSangat bermanfaat 🙂
ReplyDelete